Wednesday, September 5, 2012

Fakta Dan Mitos Tentang Es Krim Di Dunia



Banyak mitos yang beredar mengatakan bahwa mengonsumsi es krim akan menyebabkan kegemukan. Ada pula yang menyebut es krim penyebab batuk dan pilek, bahkan es krim juga dituding sebagai penyebab gigi berlubang.
Benarkah mitos-mitos seputar es krim tersebut? Nah untuk lebih mengetahui kebenarannya, ada baiknya Anda simak mitos dan fakta seputar es krim berikut:
Mitos: Es krim biang keladi kegemukan.
Fakta: Kegemukan disebabkan oleh energi dan lemak yang berlebihan serta kurang aktivitas fisik karena kebiasaan makan yang kurang baik dan faktor keturunan. Sementara itu, kontribusi energi dan lemak dalam es krim per takaran saji sangat kecil, yaitu sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi per hari dan 15 persen dari total kebutuhan lemak per hari.
Mitos: Es krim menyebabkan batuk pilek.
Fakta: Es krim cepat meleleh saat masuk ke dalam rongga mulut karena pengaruh suhu tubuh, jadi saat es krim masuk ke kerongkongan, suhunya sudah tidak sedingin air es. Penyebab batuk pilek adalah terutama virus dan alergen pada anak-anak yang mempunyai sifat alergi bawaan.
Mitos: Es krim menyebabkan gigi berlubang.
Fakta: Gigi berlubang disebabkan fermentasi sisa karbohidrat dan gula yang tertinggal pada gigi. Dianjurkan untuk minum air putih, berkumur, atau menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan manis seperti es krim.

Mitos: Memakan es krim terlalu cepat membuat sakit kepala.
Fakta: Ada teori yang mengatakan bahwa sakit kepala karena es krim (atau yang lebih umum disebut brain freeze) disebabkan karena pendinginan yang cepat pada sinus frontalis, yang memicu saraf nyeri lokal.
Teori yang lain mengatakan, penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah di langit-langit dan belakang mulut menyebabkan aktifnya saraf nyeri dan rasa nyeri menyebar ke kepala. Di bagian belakang mulut terdapat pusat saraf yang disebut sphenopalatine ganglion, dan sangat mungkin inilah penyebab dari brain freeze.