Opoae ~ Musim dingin melanda kota suci tiga agama Yerusalem, yang terburuk dalam 20 tahun. Sekolah-sekolah dan jalan tol ditutup, saat salju setebal 20 cm menyelimuti pusat kota. Transportasi massa tidak beroperasi, sedangkan kendaraan pribadi terjebak di tengah cuaca buruk.
Tumpukan salju menebal setelah selama lima hari cuaca buruk, hujan, angin, dan salju. Suhu udara juga turun di bawah titik beku. Meski temperatur dingin biasa dirasakan di Yerusalem, salju yang bertumpuk itu fenomena luar biasa.
Jalan raya yang menghubungkan Yerusalem-Tel Aviv ditutup, sementara warga Palestina di Tepi Barat juga merasakan dinginnya salju. Belasan orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang kebanjiran.
Elisha Peleg, petugas gawat darurat di Yerusalem mengimbau warga untuk tetap tinggal di rumah dan menjauhi jalanan. "Area pusat kota diselimuti salju putih," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Jumat (11/1/2013).
Ia mengakui, ini luar biasa. Tak pernah salju turun sederas ini. "Bahkan sesepuh di Yerusalem tak ingat, kapan salju pernah turun sebesar ini."
Badan Meteorologi Palestina mengatakan, ketebalan salju di Ramallah, Yerusalem Timur, dan Bethlehem mencapai 10-20 cm. Di Hebron bahkan mencapai 30 cm.
Sementara banjir dikabarkan melanda wilayah utara Tepi Barat, di mana air menggenangi pemu****n dan merusak lahan pertanian yang jadi mata pencaharian warga. Demikian menurut Gubernur Jenun, Talal Dweikat kepada Palestinian Radio. "Lusinan keluarga terpaksa mengungsi, Alhamdulillah tak ada korban jiwa," kata dia.
Salju Turun di Arab Saudi
Tak hanya di Yerusalem, salju juga menyelimuti sebagian Timur Tengah, termasuk kawasan Tabuk di barat laut Arab Saudi.
Seperti dimuat Al Arabiya, fenomena tak biasa itu dinikmati warga. Mobil-mobil mengarah ke Gunung Alluz, lokasi yang diselimuti salju.
Sementara, patroli lalu lintas, petugas keamanan, dan layanan darurat dikerahkan ke wilayah bersalju untuk menjamin keamanan warga. Aparat memperingatkan warga untuk menghindari area lembah dan titik lainnya yang terancam banjir.
Hujan salju juga turun di wilayah perbatasan dengan Yordania, khususnya Desa Tafha, Nagira, dan Ghouson.
Tanda Jelas Akhir Zaman?
SESUATU yang janggal terjadi Rabu (9/1/2013) di Arab Saudi. Worldbulletin menurunkan berita bahwa Tabuk—salah satu lokasi perang yang terjadi di zaman Rasulullah—diguyur salju yang sangat lebat, setelah beberapa jam lamanya dihantam badai yang sangat dahsyat.
Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas. Matahari bersinar sepanjang hari. Turunnya salju menjadi suatu fenomena alam yang langka. Penduduk Tabuk dan juga orang-orang yang datang dari daerah lain menikmati hujan salju yang jarang terjadi itu. Jalan-jalan terutama yang menuju Gunung Alluz dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Para petugas keamanan, pengatur lalulintas, serta pertugas kesehatan diterjunkan ke berbagai tempat berbeda guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Direktur lalulintas jalan raya Tabuk Brig. Muhammad bin Ali An-Najjar memperingatkan para pelancong agar berhati-hati saat berkendara di atas jalan yang terjal dan licin di daerah pegunungan. Dia juga meminta mereka agar mematuhi batas kecepatan dan menghubungi petugas jika memerlukan bantuan atau informasi.
Jurubicara dari Kantor Pertahanan Sipil di Tabuk Brig. Mamduh al-Enizi menasehati agar pelancong menjauhi lembah dan jalur banjir, tidak naik ke tempat tinggi dan tempat-tempat yang ditutupi salju. Departemen Kesehatan di Tabuk menerjunkan kendaraan-kendaraan ambulan yang berperalatan lengkap di daerah-daerah tersebut. Jalan-jalan yang mengarah ke daerah gurun pasir dan pengunungan di Tabuk dijejali kendaraan dari arah kota Haql dan Bada. Hujan turun di sejumlah kota di Saudi.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya salju turun di Tabuk. Beberapa tahun yang lalu, Tabuk juga sudah pernah diselimuti salju dengan ketebalan mencapai 20 cm. Para pengendara yang kebetulan melintas di jalanan Tabuk sengaja berhenti dan bermain salju dengan gembiranya, melompat, berguling-guling dan bersalto. Mereka tampak gembira sekali dan sama sekali tak menyangka bahwa negaranya diguyur salju sedemikian rupa.
Tumpukan salju menebal setelah selama lima hari cuaca buruk, hujan, angin, dan salju. Suhu udara juga turun di bawah titik beku. Meski temperatur dingin biasa dirasakan di Yerusalem, salju yang bertumpuk itu fenomena luar biasa.
Jalan raya yang menghubungkan Yerusalem-Tel Aviv ditutup, sementara warga Palestina di Tepi Barat juga merasakan dinginnya salju. Belasan orang lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang kebanjiran.
Elisha Peleg, petugas gawat darurat di Yerusalem mengimbau warga untuk tetap tinggal di rumah dan menjauhi jalanan. "Area pusat kota diselimuti salju putih," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Jumat (11/1/2013).
Ia mengakui, ini luar biasa. Tak pernah salju turun sederas ini. "Bahkan sesepuh di Yerusalem tak ingat, kapan salju pernah turun sebesar ini."
Badan Meteorologi Palestina mengatakan, ketebalan salju di Ramallah, Yerusalem Timur, dan Bethlehem mencapai 10-20 cm. Di Hebron bahkan mencapai 30 cm.
Sementara banjir dikabarkan melanda wilayah utara Tepi Barat, di mana air menggenangi pemu****n dan merusak lahan pertanian yang jadi mata pencaharian warga. Demikian menurut Gubernur Jenun, Talal Dweikat kepada Palestinian Radio. "Lusinan keluarga terpaksa mengungsi, Alhamdulillah tak ada korban jiwa," kata dia.
Salju Turun di Arab Saudi
Tak hanya di Yerusalem, salju juga menyelimuti sebagian Timur Tengah, termasuk kawasan Tabuk di barat laut Arab Saudi.
Seperti dimuat Al Arabiya, fenomena tak biasa itu dinikmati warga. Mobil-mobil mengarah ke Gunung Alluz, lokasi yang diselimuti salju.
Sementara, patroli lalu lintas, petugas keamanan, dan layanan darurat dikerahkan ke wilayah bersalju untuk menjamin keamanan warga. Aparat memperingatkan warga untuk menghindari area lembah dan titik lainnya yang terancam banjir.
Hujan salju juga turun di wilayah perbatasan dengan Yordania, khususnya Desa Tafha, Nagira, dan Ghouson.
Tanda Jelas Akhir Zaman?
Quote:
Seperti diketahui, Arab Saudi merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas. Matahari bersinar sepanjang hari. Turunnya salju menjadi suatu fenomena alam yang langka. Penduduk Tabuk dan juga orang-orang yang datang dari daerah lain menikmati hujan salju yang jarang terjadi itu. Jalan-jalan terutama yang menuju Gunung Alluz dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Para petugas keamanan, pengatur lalulintas, serta pertugas kesehatan diterjunkan ke berbagai tempat berbeda guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Direktur lalulintas jalan raya Tabuk Brig. Muhammad bin Ali An-Najjar memperingatkan para pelancong agar berhati-hati saat berkendara di atas jalan yang terjal dan licin di daerah pegunungan. Dia juga meminta mereka agar mematuhi batas kecepatan dan menghubungi petugas jika memerlukan bantuan atau informasi.
Jurubicara dari Kantor Pertahanan Sipil di Tabuk Brig. Mamduh al-Enizi menasehati agar pelancong menjauhi lembah dan jalur banjir, tidak naik ke tempat tinggi dan tempat-tempat yang ditutupi salju. Departemen Kesehatan di Tabuk menerjunkan kendaraan-kendaraan ambulan yang berperalatan lengkap di daerah-daerah tersebut. Jalan-jalan yang mengarah ke daerah gurun pasir dan pengunungan di Tabuk dijejali kendaraan dari arah kota Haql dan Bada. Hujan turun di sejumlah kota di Saudi.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya salju turun di Tabuk. Beberapa tahun yang lalu, Tabuk juga sudah pernah diselimuti salju dengan ketebalan mencapai 20 cm. Para pengendara yang kebetulan melintas di jalanan Tabuk sengaja berhenti dan bermain salju dengan gembiranya, melompat, berguling-guling dan bersalto. Mereka tampak gembira sekali dan sama sekali tak menyangka bahwa negaranya diguyur salju sedemikian rupa.
Baca Juga:
- Foto Bola Mata Dari Dekat Yang Menakjubkan
- 9 Penyebab Kenapa Anda Tetap Bangkrut
- Dilema Menikah Dengan Sahabat, Baik Atau Buruk