Opoae ~ Tahukah Anda bagaimana wajah orang Mesir kuno? Mungkin jawabannya dapat ditemukan pada lukisan-lukisan yang terpajang di Perpustakaan John Rylands.
Benda berharga itu merupakan hibah dari salah seorang pengusaha Jesse Haworth kepada Museum Manchester di tahun 1921. Menurut pendapat kurator museum Campbell Price, bahwa lukisan-lukisan wajah tersebut adalah potret Favum modern.
Price menyatakan kekagumannya pada lukisan wajah yang dipajang, sebab menurut dia orang-orang yang ada di dalam gambar seolah-olah orang Yunani atau Romawi. Bukannya orang Mesir kuno. Hal ini menunjukkan beragam dan majunya kebudayaan Mesir di zaman 2000 tahun silam.
Walaupun lukisan ini telah berumur 2000 tahun lamanya, tetapi yang mengherankan ialah penampilan orang-orang saat itu sangat modern. Apalagi bila melihat perhiasan dan gaya rambut yang mereka miliki. Sehingga orang Mesir kuno tidaklah sama seperti mumi saat dirias atau didandani.
Di sisi lain, pameran tersebut juga memajang Injil Maria asli yang diperkirakan ditulis langsung oleh Maria Magdalena. Seorang kurator pendamping yakni Professor Kate Cooper mengatakan bahwa di dalam Injil tersebut menyimpan sejarah yang terlupakan oleh bangsa Eropa.
Seperti tulisan yang menyatakan bahwa wanita seharusnya mempunyai peran aktif dalam Gereja Kristen, misalnya menjadi salah seorang pemimpin. Namun pendapat tersebut ditekan habis-habisan oleh kaum Gereja di abad pertengahan.
Benda berharga itu merupakan hibah dari salah seorang pengusaha Jesse Haworth kepada Museum Manchester di tahun 1921. Menurut pendapat kurator museum Campbell Price, bahwa lukisan-lukisan wajah tersebut adalah potret Favum modern.
Price menyatakan kekagumannya pada lukisan wajah yang dipajang, sebab menurut dia orang-orang yang ada di dalam gambar seolah-olah orang Yunani atau Romawi. Bukannya orang Mesir kuno. Hal ini menunjukkan beragam dan majunya kebudayaan Mesir di zaman 2000 tahun silam.
Walaupun lukisan ini telah berumur 2000 tahun lamanya, tetapi yang mengherankan ialah penampilan orang-orang saat itu sangat modern. Apalagi bila melihat perhiasan dan gaya rambut yang mereka miliki. Sehingga orang Mesir kuno tidaklah sama seperti mumi saat dirias atau didandani.
Di sisi lain, pameran tersebut juga memajang Injil Maria asli yang diperkirakan ditulis langsung oleh Maria Magdalena. Seorang kurator pendamping yakni Professor Kate Cooper mengatakan bahwa di dalam Injil tersebut menyimpan sejarah yang terlupakan oleh bangsa Eropa.
Seperti tulisan yang menyatakan bahwa wanita seharusnya mempunyai peran aktif dalam Gereja Kristen, misalnya menjadi salah seorang pemimpin. Namun pendapat tersebut ditekan habis-habisan oleh kaum Gereja di abad pertengahan.
Baca Juga:
- 5 Handphone Yang Eksis di Masa Lalu
- Tipe Pengacau Dalam Dunia Facebook
- 9 Tempat Wisata Alam Buatan Terbaik
- Renungan Hidup Dari Sepotong Kue