Opoae ~ Menurut penelitian terbaru, semakin Anda bahagia dalam sebuah pernikahan, semakin besar juga kemungkinan Anda akan menumpuk lemak.
Para peneliti dari Southern Methodist University, AS, mempelajari 169 pasangan yang baru menikah selama 4 tahun. Peneliti juga mengukur berat badan mereka dan menanyakan apakah mereka puas dalam hubungan perkawinan mereka.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa pasangan yang bahagia dalam pernikahan cenderung mengalami kenaikan berat badan. Sementara mereka yang tidak puas atau tidak bahagia cenderung mengalami penurunan berat badan.
“Untuk setiap peningkatan kepuasan, baik individu atau pasangan, indeks massa tubuh (BMI) juga akan meningkat rata-rata sekitar 0,12 setiap enam bulan,” ujar pemimpin peneliti Andrea Meltzer, seperti dikutip Dailymail.co.uk.
Peningkatan ini setara dengan seorang wanita yang beratnya 54 kg lalu naik setengah pound (atau 0,22 kg) setiap 6 bulan. Meski berat badan tidak langsung membesar, tetapi kenaikan ini bisa terjadi dengan periode waktu yang lama.
Meltzer menyatakan, orang-orang yang dalam pernikahannya tidak bahagia bisa mengelola berat badan lebih baik karena pikirannya terfokus pada perceraian dan ingin tampil menarik dalam mencari pasangan baru.
Namun, Meltzer mengingatkan bahwa hasil penelitian ini tidak membuktikan sebab akibat dan keterkaitan.
Tak hanya itu, sebuah studi terbaru dari Ohio University menemukan bahwa istri cenderung menambah berat badan setelah menikah, sementara pria relatif langsing.
Hal itu dikarenakan kebanyakan wanita berhenti merawat diri untuk sang suami sesudah menikah. Ini juga sekaligus bisa menjelaskan mengapa pria umumnya bertambah berat badan jika bercerai dengan pasangannya.
“Jelas, efek transisi perkawinan pada perubahan berat badan berbeda berdasarkan gender. Perceraian untuk pria, dan pernikahan untuk wanita, mendorong peningkatan berat badan yang cukup besar, lalu menimbulkan risiko kesehatan,” kata peneliti Dmitry Tumin.
Well, bagaimana dengan Anda? (jay)
Para peneliti dari Southern Methodist University, AS, mempelajari 169 pasangan yang baru menikah selama 4 tahun. Peneliti juga mengukur berat badan mereka dan menanyakan apakah mereka puas dalam hubungan perkawinan mereka.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa pasangan yang bahagia dalam pernikahan cenderung mengalami kenaikan berat badan. Sementara mereka yang tidak puas atau tidak bahagia cenderung mengalami penurunan berat badan.
“Untuk setiap peningkatan kepuasan, baik individu atau pasangan, indeks massa tubuh (BMI) juga akan meningkat rata-rata sekitar 0,12 setiap enam bulan,” ujar pemimpin peneliti Andrea Meltzer, seperti dikutip Dailymail.co.uk.
Peningkatan ini setara dengan seorang wanita yang beratnya 54 kg lalu naik setengah pound (atau 0,22 kg) setiap 6 bulan. Meski berat badan tidak langsung membesar, tetapi kenaikan ini bisa terjadi dengan periode waktu yang lama.
Meltzer menyatakan, orang-orang yang dalam pernikahannya tidak bahagia bisa mengelola berat badan lebih baik karena pikirannya terfokus pada perceraian dan ingin tampil menarik dalam mencari pasangan baru.
Namun, Meltzer mengingatkan bahwa hasil penelitian ini tidak membuktikan sebab akibat dan keterkaitan.
Tak hanya itu, sebuah studi terbaru dari Ohio University menemukan bahwa istri cenderung menambah berat badan setelah menikah, sementara pria relatif langsing.
Hal itu dikarenakan kebanyakan wanita berhenti merawat diri untuk sang suami sesudah menikah. Ini juga sekaligus bisa menjelaskan mengapa pria umumnya bertambah berat badan jika bercerai dengan pasangannya.
“Jelas, efek transisi perkawinan pada perubahan berat badan berbeda berdasarkan gender. Perceraian untuk pria, dan pernikahan untuk wanita, mendorong peningkatan berat badan yang cukup besar, lalu menimbulkan risiko kesehatan,” kata peneliti Dmitry Tumin.
Well, bagaimana dengan Anda? (jay)
Baca Juga:
- Jangan Cuci Vagina Jika Tidak Penting
- Girlband Yang Personilnya Nenek Nenek
- Apel berwarna setengah merah dan hijau