Thursday, April 4, 2013

Tips Mengatur Pernapasan Ketika Berlari

Opoae ~ Berlari mungkin adalah salah satu olahraga paling gampang dan murah di dunia. Agar berlari terasa lebih asyik, bernapas juga harus dilakukan dengan benar. Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa berlari hanya mengandalkan kaki dan bantuan lengan, tapi sistem pernapasan punya peran penting dalam kegiatan ini. Dengan lebih banyak oksigen, maka seorang pelari bisa lebih kuat dibanding pelari lainnya.

Ketika http://www.opoae.com/2013/04/tips-mengatur-pernapasan-ketika-berlari.html, secara alami seseorang akan kehabisan napas karena otot memerlukan lebih banyak oksigen untuk aktivitas fisik. Paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen.

Dengan pola pernapasan yang benar saat berlari, maka seseorang akan lebih efektif dan efisien dalam mendapat oksigen ke otot hingga meningkatkan daya tahan dan pada akhirnya bisa lari lebih jauh dan lebih nyaman seperti dalam Temple Run.




1. Bernapas lewat mulut
Dengan bernapas lewat mulut, oksigen (O2) yang masuk dan karbon dioksida (CO2) yang keluar akan lebih banyak dibanding bernapas lewat hidung. Selain itu, bernapas lewat mulut saat berlari akan mendorong otot wajah jadi rileks dan menciptakan ketenangan dan rasa santai.

2. Lebih sering gunakan pernapasan perut
Cobalah bernapas dari perut (diafragma) bukan dari dada. Kalau mau melatihnya, cukup berbaring telentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika bernapas dengan benar maka seharusnya perut naik dan turun setiap kali bernapas sementara dada kurang bergerak. Lakukan teknik ini setiap berlari.

3. Ambil napas pendek dan dangkal
Menarik napas terlalu panjang dan dalam akan membuat seseorang tidak mampu berlari lama dan jauh, untuk itu bernapaslah pendek dan dangkal sehingga lebih mudah mengatur napas.



4. Napas yang berirama
Terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari, yang penting untuk diingat adalah bernapas secara konsisten atau berirama. Contohnya, setiap 2 langkah baru mengambil napas atau setiap 3 langkah baru mengambil napas. Pola ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

5. Dengarkan napas
Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika napas terdengah mulai terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah stabil lagi maka tingkatkan kecepatan larinya.

Bernapaslah dengan benar maka akan bisa menurunkan stress dan meningkatkan stamina fisik. Belajar untuk fokus pada pernapasan saat berlari memang tidak mudah tapi bisa dilatih.

Baca Juga: